Sabtu, 14 Mei 2016

Salah satu penyimpangan aqidah shahihah

PENYIMPANGAN DARI AQIDAH SHAHIHAH

Penyimpangan dari aqidah yang benar adalah sumber kehancuran dan kesesatan. Karena aqidah yang benar merupakan motivator utama bagi amal yang bermanfaat. Tanpa aqidah yang benar manusia akan seperti hewan, bahkan lebih sesat dan lebih buruk dari binatang. Oleh karenanya kekuatan aqidah harus selalu beriringan dengan kekuatan madiah (materi), karena jika kekuatan madiah lebih kuat dari kekuatan aqidah, ia akan menjadi perusak dan penghancur manusia.

1. Macam-Macam Penyimpangan Aqidah

a. Khurofat dan Takhhayyul Yaitu keyakinan terhadap kepercayaan-kepercayaan nenek moyang yang tidak berdasar sama sekali. Contoh-contoh khurafat dan takhayyul di masyarakat.:

– Jika memandikan kucing di hari jum’at akan turun hujan

– Kupu-kupu masuk rumah pertanda akan datang tamu

– Dillarang main kunang-kunang karena ia merupakan jelmaan kuku setan – Jika menabrak kucing sampai mati maka harus di kubur dengan dibungkus baju penabraknya, karena jika tidak rizkinya akan sulit

– Dll.

b. Percaya kepada dukun, peramal, ramalan bintang dan para normal

c. Tersebarnya Bid’ah Bid’ah menurut bahasa artinya sesuatu yang diadakan tanpa ada contoh yang mendahuluinya.

Sedangkan bid’ah menurut islam adalah amal-amal yang tidak ada dasarnya baik dalam Al-Qur’n maupun Al-Hadits dan ijma ulama.

Bid’ah terbagi kepada 2 macam

1. Bid’ah yang tejadi pada adat/kebiasaan seperti penemuan-penemuan duniawi atau penciptaan teknologi dsb. maka hukumnya adalah boleh kecuali ada dalil yang melarangnya.

2. Bid’ah dalam urusan agama Yaitu melakukan amalan-amalan agama yang tidak ada dasarnya dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits maka hukumnya HARAM

Penyimpangan-penyimpangan ini tidak terjadi begitu saja, tapi tentunya ada sebab-sebab yang mendasarinya. Sebab-sebab penyimpangan itu antara lain :

1. Kebodohan terhadap aqidah yang benar Kebodohan terhadap aqidah yang benar diakibatkan kemalasan dan ke engganan untuk mempelajari dan mengajarkan Aqidah yang benar.

2. Ta’ashub (Fanatisme) Fanatik terhadap ajaran yang diwarisi nenek moyang sekalipun tidak berdasar sama sekali adalah sebab penting terjadinya penyimpangan-penyimpangan aqidah.

3. Taqlid Buta Yaitu mengambil pendapat yang disampaikan orang lain tanpa meneliti sumber pengambilan pendapat itu. Sehingga apapun yang dikatakannya di anggap benar walau bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits yang shahih.

4. Ghuluw (berlebihan) Yaitu berlebihan dalam mencintai dan menghormati para wali, ulama, serta orang-orang shalih. Mereka menganggap bahwa para wali, ulama, habib, atau orang shalih lainnya adalah suci yang tidak mungkin salah, sehingga memberikan sifat yang tidak seharusnya diberikan kepada mereka. Bahkan puncak kesesatan mereka adalah menjadikan kubur-kubur para wali sebagai masjid dan tempat mencari berkah serta meminta segala sesuati kepada wali yang sudah meninggal.

5. Ghoflah (lalai) Lalai dalam mengingat Allah, lalai dalam memperhatikan ayat-ayat Allah baik yang tersurat (Quliyah) yaitu Al-qur’an maupun yang tersirat (Kauniyah) yaitu alam raya. Dismping itu zaman sekarang ini banyak orang sangat menngagungkan teknologi, hingga merasa bahwa semua itu adalah hasil usaha manusia saja tanpa dan melupakan qudrat dan irodat Allah di alam raya ini.

6. Rumah Tangga Yang Kosong Dari Aqidah Ketika rumah-rumah kaum muslimin banyak diisi dengan musik, lagu dan nyanyian yang mendayu-dayu hingga melenakan hati dari mengingat Alah. Maka dapat dipastikan para penghuninya akan mengalami kekeringan ruhiyahnya, dan gersang kehidupannya. Keimanan, aqidah dan amal islami tak lagi diajarkan sejak dini, anak-anak lebih banyak mendapatkan pelajaran dari TV padahal banyak tayangan yang tidak cocok baginya. Dari rumah seperti inilah akan muncul manusia-manusia tak ubahnya bianatang yang hanya memperturutkan hawa nafsunya, bahkan lebih buruk lagi.

7. Perusakan Media Massa Media massa yang nota bene dikuasai kaum kuffar jelas menjadi sarana vital dalam penghancuran aqidah yang benar. Tayangan televisi, berita di surta kabar selalu menampilkan gaya hidup hedonis (serba boleh), materialistik, pornoaksi dan pornografi. Belim lagi para artis idola anak-anak yang berkelakuan layaknya bianatang, tanpa malu-malu mempertontonkan aurat dan berzina di depan umum. Maka bukan hal yang aneh lagi, jika banyak anak-anak muda islam lebih menyukai musik dari pada Al-Qur’an, lebih menyukai lagu-lagu daripada senandung do’a hingga pada akhirnya generasi islam bagaian buih dilautan banyak namun tak berarti banyak.

8. Tidak Mendukungnya Dunia Pendidikan Kurikulum yang ada disekolah-sekolah hanya mengalokasikan 2 jam perminggu itupun mencakup seluruh materi yang terkait agama.

Penyimpangan-penyimpangan itu dapat di tanggulangi dengan :

1. Kembali kepadaAl-Qur’an dan Al-Hadits yang shahih sebagai sumber aqidah

2. Memberi perhatian pada pengajaranaqidah islamiyah disekolah

3. memilih buku-buku yang bersih dari kesesatan danpenyimpangan aqidah

4. Menghidupkan bacaan Al-Qur’an dirumah-rumah muslim dan membiasakan amal islami antar anggota keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar